Untuk sampai ke Kampung Sampireun Resor, butuh waktu sekitar enam jam dari Jakarta dan satu setengah jam dari Kota Bandung, Jabar. Namun, kepenatan selama perjalanan dijamin lenyap begitu memasuki kawasan yang dibangun dengan atmosfer khas pedesaan.
Keelokan danau seluas 1,4 hektare, hijaunya pepohonan, dengan rumah-rumah berdinding bambu yang dibangun begitu dekat dengan bibir danau menjadi pemandangan pertama begitu tiba di lobi kawasan pariwisata ini. Bambu, kayu, dan hijaunya alam memang menjadi unsur dominan desain di dalam dan luar pondok-pondok yang disebut cabana dan lanai.
Anda bisa menatap pesona danau dari balik kamar, di dekat dermaga, atau di berbagai sudut resor. Tidak cukup itu saja, Anda juga b! isa melintasi danau dengan perahu kayu sembari memberi makan ikan-ikan air tawar yang memang selalu lapar menunggu makanan ikan yang dibuang para tamu.
Kampung Sampireun Resor dibangun di antara rerimbunan taman yang dikelilingi pepohonan bambu, yang membuat lingkungan terasa lengang tapi nyaman, damai. Tempat peristirahatan ini didesain dengan nuansa kampung tradisional Sunda. Di sini ada 13 kamar, terdiri dari tujuh kamar Kalapalua Suite, empat kamar Kurjati Suite, sebuah kamar Waluran Suite dan satu kamar Malajang. Masing-masing memiliki tata ruang yang
menyajikan nuansa pedesaan Bumi Parahyangan.
Di pagi hari, Anda bisa menikmati penganan tradisional Sunda yang dijajakan dari perahu oleh pengelola kampung. Ada combro dan berbagai jajanan khas kampung lainnya. Setelah perut kenyang, Anda bisa berjalan kaki mengitari perumahan penduduk. Atau menyusuri hutan dan gunung dengan sepeda. Anda juga bisa menikmati pemandangan dengan berkuda atau arung jeram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar